Seni Hidup - Pengetahuanumum21

Seni Hidup





“aku tidak minta dilahirkan kedunia ini” tidak ada satu pun dari kita yang meminta dilahirkan ke muka bumi ini, semua yakin itu. Tidak mungkin rasanya kita berbicara kepada Tuhan, “Tuhan mohon kau jangan lahirkan aku ke dunia”. Sulit rasanya bagi kita untuk membayangkannya.

Takdir, demikian kita menyebutnya (beberapa dari pembaca pasti setuju). Takdirlah bahwa kita terlahir sebagai Manusia. Takdir bahwa kita terlahir sebagai laki-laki atau perempuan. Takdir bahwa kita lahir dibumi Indonesia. Hal-hal seperti itu tidak bias kita pilih karena memang bukan pilihan. Karena itu, memang bagian dari rencana Tuhan.

Kita bahkan berpikir, terlahir sebagai manusia dibumi ini adalah salah satu kehormatan yang Tuhan berikan bagi kita Manusia, terlahir ke muka bumi ini bukan suatu kebetulan belaka, karena setiap kelahiran seorang anak manusia membawa suatu misi dan harapan baru, setidaknya untuk keluarganya sendiri, kalau bukan untuk kelangsungan umat manusia itu sendiri. Kehadiran seorang anak Manusia selalu membawa pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya, terhadap komunitas Manusia itu sendiri, disadari atau tidak.
Pada hakikatnya, Manusia adalah insan yang bebas, tetapi bebas yang bertangung jawab. Itulah kenapa lahir kitab suci dari agama-agama besar di dunia. Sebagai pedoman bagi umat manusia dalam menjalani kehidupannya masing-masing. Kita semua terikat dengan norma, kaidah, dan hukum yang mengatur agar dapat berjalan sebagaimana harusnya. Setiap eksistensi manusia selalu membawa efek terhadap sesamanya baik itu besar atau kecil, negatif ataupun positif, itulah hukum alam.

Setiap orang memiliki cara pandang sendiri-sendiri dalam menyikapi dan menjalani hidupnya, tetapi semua memiliki keinginan yang sama bagainama menjalani hidup dengan tentram,damai,dan bahagia. Hidup adalah serangkaian perjalanan. Kita Manusia senantiasa mempertanyakan jati dirinya sampai ia menemukannya, dan adalah tugas kita selama kita hidup untuk mencarinya. Jati diri yang mengarah pada penemuan tujuan hidup kita. Sayangnya tidak semua orang pada akhirnya tehu pasti tentang dirinya dan tujuan hidupnya. Inilah yang kadang-kadang membuat kita hidup dalam keadaan teromang-ambing, tanpa arah dan tujuan, membiarkan kemana hidup membawa kita, bukan kita yang menentukan arah hidup dan tujuan kita.
Sudah seharusnya kita bekerja sama dengan Tuhan. 

Tuhan tahu dan kita tahu, tidak mungkin Tuhan turun langsung sendiri ke muka bumi. Mengantarkan makanan,minuman, uang, dan lainnya. Ingat Tuhan bukan Delivery Service. Tidak mungkin Tuhan turun sendiri ke tempat kita, lalu mengatakan “ini ada bibit duren,ditanam ya,dirawat nbaik-baik, nanti kalau sudah berbuah, hasilnya kamu jual”. Apakah sepeti iti yang kita harapkan? Silahkan kita terus berharap sampai mati, Tuhan tidak akan turun sendiri menemui kita. Tuhan ‘turun’ ke bumi, menolong umat, membantu kita manusia melalui perantara atau cara. Bukankah Tuhan telah mengatakan melalui kitab-Nya bahwa dia tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang itu tidak mengusahakannya terlebih dahulu. Jadi ada unsur tindakan atau aktivitas pendahuluan dari seseorang, dari kita Manusia. Berarti kita diwajibkan untuk berusaha, berupaya, berikhtiar dalam mencari penghidupan yang layak dan lebih baik.

Jika kita memiliki kecenderungan berpikir negatif atau berpikir jelek alias berburuk sangka atas setiap usaha/upaya/tindakan yang mengarah pada perubahan pada hidup kita, selanjutnya kita juga akan berpikir negatif tentang hal-hal lain bisa dipastikan akan membuat kita memandang segalanya dalam hidup ini adalah hal yang buruk..

0 Response to "Seni Hidup"

Post a Comment

Iklan Tengah

Iklan Bawah Artikel